06 Agustus 2009

MESIN CETAK DIGITAL

Pada postingan kali ini, mengenai Mesin Cetak Digital yang aku ambil dari www.ronitadp.wordpress.com, selengkapnya:

Dalam cetak digital ada dua jenis mesin apabila dilihat dari lebar cetak yaitu mesin cetak kecil dan mesin format besar. Mesin cetak kecil atau printer desktop adalah mesin dengan kemampuan cetak dengan lebar ukuran 3R (9×13 cm) s/d lebar A3 (29,7 x 42 cm). Mesin format besar atau large format printer memiliki kemampuan cetak dengan lebar A2 ( 42 x 60 cm) s/d A0 (85 x 119 cm), teknologi yang ada saat ini large format printer ada yang mampu mencetak dengan lebar 5 meter dan panjang bebas

Selain dapat digolongkan berdasarkan lebar cetak kita juga dapat menggolongkan mesin digital dari jenis tintanya. Jenis tinta yang dipakai pada umumnya terdiri dari dua jenis yaitu water based dan solvent based. Tinta water based adalah tinta yang menggunakan air sebagai media pelarutnya, contohnya tinta dye, tinta pigment, tinta sublim. Tinta solvent based adalah tinta yang menggunakan minyak sebagai media pelarutnya, contohnya tinta hardsolvent atau ecosolvent.

Secara proses cetak mesin digital juga dapat kita golongkan menjadi dua yaitu sistem yang menggunakan tinta dan yang menggunakan serbuk atau biasa disebut printer laser. Untuk mesin yang menggunakan tinta selalu ada bagian yang disebut printhead/kepala cetak dimana bagian inilah yang bertugas untuk menyemburkan tinta ke permukaan media cetak. Untuk printer model laser biasanya ada bagian yang disebut drum dan berfungsi untuk menyebarkan toner ke permukaan media.

Untuk melihat kualitas mesin cetak pada umumnya kita menggunakan beberapa acuan sebagai berikut :

1. Resolusi cetaknya, semakin tinggi resolusi cetaknya maka gambar yang dihasilkan akan semakin detail. Untuk itu anda harus menyesuaikan sesuai dengan keperluan anda, jika anda ingin mencetak gambar seperti photo maka anda membutuhkan printer dengan resolusi minimal 1200 DPI, jika anda membutuhkan printer untuk cetak spanduk atau baliho yang akan dilihat dari jauh maka anda bisa menggunakan printer dengan resolusi 300 s/d 750 DPI.

2. Kemampuan cetak dalam berbagai media, kebanyakan semua printer selalu menghasilkan gambar terbaik jika menggunakan media yang sama merk-nya dengan merk printer. Untuk itu perlu dilihat apabila dia semakin fleksibel terhadap berbagai jenis media maka printer tersebut boleh dijadikan pilihan.

3. Lebar cetak, pada dasarnya ini disesuaikan dengan kebutuhan kita, tapi ada satu hal yang harus kita perhatikan dalam hal ini yaitu printer dengan lebar besar mampu mencetak dokumen kecil dan tidak sebaliknya. Jadi printer lebar akan lebih fleksibel dalam ukuran dibandingkan mesin lebar kecil.

4. Jenis printhead, setiap vendor memakai jenis printhead yang berbeda namun pada umumnya kita bisa membedakan menjadi dua yaitu printhead yang menyatu dengan catridge dan printhead yang terpisah dengan catridge. Secara umum printhead yang terpisah lebih mudah dalam perawatan dan modifikasinya ketika kita memilih sistem infus untuk mesin kita. Gambarannya sebagai berikut, jika printhead menyatu dengan catridge maka ketika terjadi salah satu kerusakan kita harus mengganti dua-duanya. Sebagai info tambahan catridge adalah tempat tinta yang akan dimasukkan disemprotkan oleh printhead ketika mesin bekerja.

5. Merk, ya merk suatu vendor pada umumnya menunjukkan kualitas dari printer atau mesin cetak tersebut. Jangan pernah terkecoh dengan harga murah tanpa memperhatikan kualitas yang lainnya. Kita ambil contoh sekarang ini banyak beredar mesin cetak besar merk china dengan harga yang sangat miring tapi yang kebanyakan tidak disadari adalah mahalnya biaya perawatan dari mesin tersebut. Memang secara investasi mesin china murah diinvestasi tapi kebanyakan mereka mebutuhkan biaya perawatan yang lebih besar dibandingkan mesin cetak digital ber-merk.

Dengan mengetahui beberapa hal dasar tentang mesin cetak digital ini maka kita bisa memilih printer mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.

07 Maret 2009

Merencanakan Produk Cetak - 1

Dalam pembuatan produk cetak, perencanaan adalah tahap yang penting , sekecil apapun produk cetak tersebut. Dari proses desain, produksi cetak sampai finishing merupakan rangkaian proses yang sangat komplek, sehingga setiap tahap akan berpengaruh pada tahapan yang lain.

Ketika ukuran dan kertas yang akan digunakan telah ditentukan maka akan menentukan juga nilai lpi (line per inch) pada bagian repro film atau plate. Juga pada pemilihan warna untuk disesuaikan dengan karakter dan warna dasar kertas yang dipilih. Akan sangat merepotkan jika sebuah desain yang sudah siap untuk proses repro, tiba-tiba ada perubahan ukuran. Sudah barang tentu ini akan merubah desain dan menyita banyak waktu serta tenaga.

Yang tak kalah pentingnya dengan hal diatas adalah komunikasi yang baik antar bagian, dari marketing yang berhubungan langsung dengan klien, bagian desain hingga finishing. Miskomunikasi pada salah satu tahap atau bagian akan sangat berpengaruh terhadap tahap lainnya, bahkan bisa jadi akan berakibat fatal.

Desain Grafis - 1

Desain grafis merupakan salah satu bentuk dari seni rupa yang mengkombinasikan elemen–elemen ilustrasi, tulisan ,garis, bidang dan warna sehingga tercipta karya seni yang menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan. Media yang digunakan dapat berupa dua dimensi atau permukaan datar, atau juga ada yang berupa media elektronik ( desain Web, Film, Periklanan/advertising) dan lainnya.

Ada beberapa definisi desain grafis, seperti yang ditulis pada situs http://id.wikipedia.org/ , bahwa desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.

Sedangkan menurut Sunardi Purwosuwito dalam sunardipw.blogspot.com bahwa desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

16 Januari 2009

Materi Desain grafis pada percetakan (3)


Menyambung postingan terdahulu yang sempat terputus, tentang materi desain grafis pada produksi percetakan. Pada postingan terdahulu telah aku tulis tentang gambar Bitmaps, kali ini akan aku tulis sedikit tentang gambar yang berbentuk VECTOR.

VEKTOR

Gambar Vektor adalah gambar yang dibuat atau dibentuk dari garis, kurva, bidang, fill secara matematis. Perubahan komponen gambar vector (garis,bidang, dll) baik memperbesar atau memperkecil ukuran, memutar atau membalik tidak akan mempengaruhi kualitas gambar. Penggabungan gambar bitmap dengan vector secara benar dan tepat akan menghasilkan suatu karya desain yang bagus. Vektor biasa digunakan untuk membuat gambar logo, tapi perlu diperhatikan pada saat memasukkan logo pada desain , pemilihan warna background haruslah tepat. Sebab kalau dilakukan dengan asal pilih warna , bisa jadi logo tidak kelihatan dengan kata lain warna logo menyatu dengan background. Juga pada saat menggunakan Fountain Fill, ada kemungkinan perubahan warna yang tidak terkontrol pada gambar. Pada penggunaan gambar vector meskipun pembesaran , pemutaran dan mirror tidak mempengaruhi kualitas gambar, akan tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gambar vector.