31 Oktober 2008

Materi Desain Grafis pada Percetakan (1)

Untuk membuat desain grafis yang berkualitas untuk konsumsi cetak, maka data dan materi merupakan factor yang sangat penting. Ada beberapa data dan materi desain di antaranya:

1. UKURAN

Pada suatu karya desain yang ditujukan untuk konsumsi cetak, ukuran yang pasti (final) akan sangat membantu proses proses desain selanjutnya, sebab penggantian ukuran dari sebuah desain ,akan merubah desain itu sendiri baik sebagian atau seluruhnya. Yang sudah barang tentu akan menambah waktu pengerjaan. Jika desain tersebut terdapat halaman isinya seperti buku, maka perubahan ikuran akan merubah layout isi buku dan sudah pasti akan menghambat proses selanjutnya. Sehingga kepastian ukuran dari klien sangat mendukung kelancaran proses desain.

2. WARNA

Warna disini bukan mode warna yang dipakai, akan tetapi warna yang diminta klien. Perlu diketahui bahwa dalam sebuah karya desain yang ditujukan untuk konsumsi cetak, dikenal istilah 1 (satu) warna, 2 (dua) warna, 3 (tiga) warna dan Sparasi (fullcolor). Untuk desain dengan menggunakan 1,2 atau 3 warna, Klien biasannya menghendaki dengan warna tertentu. Untuk warna ini sebaiknya menggunakan panduan warna (color guide) sebagai acuan/contoh warna oleh operator cetak pada saat proses pencampuran tinta cetak. Sedangkan untuk desain dengan sparasi warna (full color), klien biasanya menghendaki desain dengan warna dominan. Masukan dari klien tentang warna yang dikehendaki sangat membantu proses desain seperti sesuai keinginan klien. (bersambung, semoga .....)

13 September 2008

Data dan Materi Desain pada Percetakan (3)

Teknik Cetak, dalam teknik cetak memuat tentang mesin apa yang akan digunakan untuk mencetak sebuah order yang telah melalui proses desain dan film. Biasanya untuk Order yang berupa buku, akan menggunakan dua atau lebuh jenis mesin cetak.

Finishing, merupakan bagian akhir dari sebuah form deskripsi order yang memust tentang jenis/model finishing yang akan dipakai untuk sebuah order. Misal , susun, jahit, binding, lipat, dll. Jenis finishing yang dipakai akan mempengaruhi juga biaya produksi dari sebuah order.

Form deskripsi order ini biasanya dibagi ke setiap bagian/devisi. Setelah data dari spesifikasi order lengkap maka selanjutnya materi berkualitas dari order juga tak kalah pentingnya untuk membuat desain yang yang baik.

13 Agustus 2008

Data dan Materi Desain pada Percetakan (2)

Menyambung postingan yang terdahulu mengenai data dan materi Desain, tentang yang termuat dalam Diskripsi Order. Pada postingan kali ini tentang kertas yang akan dipakai untuk cetak. Jenis Kertas, dalam percetakan sangat penting sebab kertas merupakan unsure yang sangat mempengaruhi baik biaya maupun kualitas hasil cetak. Pada desain, jenis kertas digunakan untuk menentukan nilai dari lpi (line per inch)raster pada saat Ripping proses film ke imagesetter. Dalam percetakan juga dikenal proses Uvi yaitu proses coating melapisi permukaan hasil cetakan. Biasanya menggunakan Uvi biasa yang cuma melapisi dengan lapisan yang tidak begitu mengkilat, sedang Uvi Glosy melapisi permukaan hasil cetakan dengan lapisan yang mengkilat, sedang untuk Uvi doff melapisi dengan lapisan yang membuat permukaan cetakan terkesan tidak mengkilat. Ada juga Uvi spot yang melapisi permukaan dengan bagian yang mengkilat adalah bagian tertentu, missal gambar tertentu atau tulisan tertentu sedangkan bagian permukaan yang lain doff. Untuk permukaan yang diUvi bisa Cuma satu muka saja atau dua muka sekaligus. Data ini khususnya ditujukan untuk bagian produksi, akan tetapi untuk desain bisa juga sebagai pertimbangan dalam pemilihan warna, sebab proses Uvi sedikit banyak berpengaruh terhadap tampilan, khususnya warna hasil cetakan. (bersambung ....)

09 Agustus 2008

Data dan Materi Desain pada Percetakan (1)

Disebuah industry percetakan, setiap Order yang masuk biasanya ditulis disebuah form yang memuat data dan spesifikasi dari order. Form tersebut merupakan deskripsi order yang dipakai sebagai panduan membuat desain, proses produksi cetak sampai proses finishing. Dalam form tersebut biasanya memuat

Data Customer yang isinya antara lain Contact Person, Alamat dan Nomer telpon/Fax. Dari klien sebagai jalur komunikasi antara perusahaan dengan klien.

Spesifikasi Order, yang memuat tentang tanggal sebuah order diterima oleh perusahaan dalam hal ini oleh marketing. Sekaligus juga tertulis Tanggal jadi dari sebuah order atau merupakan deadline yang telah disepakati sebuah order harus sudah jadi. “jadi” disini dimaksudkan bahwa order telah selesai proses finishing dan siap untuk dikirim ke alamat seperti yang tertulis pada data customer.Tanggal jadi merupakan bagian yang harus diperhatikan , sebab merupakan deadline yang harus dipenuhi dan sebagai estimasi waktu dalam proses desain dan proses selanjutnya. Dalam Spesifikasi Order juga memuat Nama Order yaitu keterangan jenis dari order, sebagai contoh nama order: Kalender, Buku Panduan, Kalender Dinding, Leaflet , dll. Penulisan Nama Order yang jelas dan lengkap akan sangat membantu bagi proses desain dan proses selanjutnya. Setelah Nama Order juga memuat Format Ukuran dari sebuah order, Ukuran disini merupakan ukuran yang sudah pasti yang telah disetujui oleh klien. Ukuran yang final sangat membantu proses selanjutnya, sebab perubahan dari ukuran akan mengulang sebagian atau keseluruhan dari sebuah desain. Selanjutnya dalam spesifikasi order memuat tentang Oplaag yaitu jumlah dari suatu order yang akan dicetak. (insya Allah ... bersambung)

05 Juli 2008

Sifat Tinta Cetak

Dalam proses cetak mencetak , tinta merupakan unsur yang sangat penting bahkan merupakan salah satu factor yang menentukan kualitas hasil cetakan. Tinta secara umum tersusun dari paling tidak tiga unsure pokok, yaitu bahan pewarna yang merupakan bahan yang menentukan warna tinta Cyan, Magenta, Yellow , Black dan warna-warna lain, yang kedua bahan pembantu (additional agent), yang ketiga Bahan pengikat. Dari ketiga bagian/unsur tadi diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan tinta yang sesuai dengan standart. Tinta hasil proses dari ketiga unsure tersebut akan mempunyai sifat dan karakter tertentu. Sifat tinta cetak ada beberapa diantaranya adalah:

Sifat kekentalan tinta, yang diukur dengan Viscometer. Nilai dari kekentalan tinta sangant dipengaruhi oleh mesin dan kertas yang digunakan. Yang kedua , Tinta bersifat flow adalah daya alir tinta. Tinta pada prinsipnya mengalir bergerak dan berpindah dari bak tinta sampai ke kertas pada akhir proses cetak. Yang ketiga, kelengketan tinta. Sifat daya tarik tinta terhadap permukaan kertas hingga perpindahan tinta ke permukaan kertas. Kecepatan mesin pada saat proses cetak dan juga kertas yang digunakan akan mempengaruhi sifat kelengketan tinta. Selanjutnya sifat Alir tinta yang akan mengalir jika terkena gerakan dan akan berhenti jika gerakan tersebut berhenti. Sifat tinta selanjutnya adalah sifat daya kering tinta, sifat pengeringan tinta sampai dengan pori kertas yang dipakai.

Sifat-sifat inilah yang menyebabkan tinta mudah berubah bentuk dan menyesuaikan dengan bahan cetak sehingga dapat diatur dan disesuaikan dengan hasil cetak yang diharapkan.

14 Juni 2008

DOT GAIN pada Percetakan

Dalam dunia percetakan kita mengenal istilah DOT GAIN, Dot Gain jika tidak terkontrol atau ukuranya melebihi toleransi akan berpengruh pada kualitas hasil cetakkan. Ukuran Dot Gain diusahakan maksimal tidak lebih dari 20%, untuk menjaga kwalitas hasil cetakan. Walaupun untuk percetakan yang belum menggunakan alat-alat standart percetakan yang lengkap, hal itu agak sulit dipenuhi. Sebab untuk menjaga agar Dot gain konsisten sampai akhir proses cetak diperlukan alat dan komponen proses cetak yang memenuhi dan juga control yang ketat dari sumber daya manusianya. Apa itu DOT GAIN ? DOT GAIN adalah pembesaran ukuran halftone dot atau bisa dikatakan perbedaan ukuran halftone dot antara pada negative film dengan hasil cetakan pada media kertas. Setiap tahap proses pencetakan mulai dari proses film, ke proses plate, sampai proses pada mesin cetak, akan menyumbang terjadinya dot gain. Sehingga pengawasan yang maksimal pada masing-masing proses akan dapat mengontrol DOT GAIN agar tetap pada batas toleransi. Tidak semua dot mengalami pembesaran ukuran sama besar. Pembesaran paling tinggi terjadi pada mid tone (bisa sampai 50%) kalau lebih dari itu, maka sisi luar dot akan saling bersentuhan. Dot gain lebih kelihatan perubahan ukurannya pada raster yang semakin tipis.

Pada saat proses pembuatan film kemudia proses film ke plate juga sering terjadi Dot gain, waktu film bersentuhan dengan permukaan plate haruslah dikontrol sebab pada saat itu akan terjadi Dot gain yang idealnya tidak boleh lebih dari 5%. Pada proses selanjutnya yaitu proses cetak, juga menyumbang pembesaran ukuran dot. Saat tinta berpindah dari plate ke permukaan blanket kemudian dari blanket ke permukaan kertas akan terjadi tekanan yang bisa memperbesar ukuran Dot gain.

Untuk ketebalan tinta sangat penting untuk diperhatikan ,sebab ketebalan tinta sangat riskan dalam menyumbang bertambahnya ukuran Dot gain. Sehingga control yang maksimal akan dapat menjaga agar Dot gain tetap dalam batas toleransi sampai pada akhir proses cetak. Untuk Desainer Grafis, pada waktu membuat karya desain agar diperhatikan untuk proses selanjutnya, mungkin dalam menggunakan raster , atau efek-efek pada karya desainnya disesuaikan dengan kemampuan alat-alat yang digunakan untuk proses selanjutnya. Udah dulu…. Ya… itu sedikit tentang DOT GAIN dalam dunia percetakan,…semoga manfaat. Kritik serta saran,… bisa ke harrisstudioten.blogspot.com atau harris_jogja@yahoo.com. Tak tunggu..

05 Juni 2008

Mode Warna HSB/HSL

Untuk pembahasan tentang mode warna, pada postingan kali ini sampai pada mode warna yang ke tiga yaitu mode warna HSB color model. Model warna HSB ter diridari bagian; Hue (H), Saturation (S), Brightness (B).

Pengertian Hue merupakan karakteristik warna berdasar cahaya yang dipantulkan oleh objek, dalam warna dilihat dari ukurannya mengikuti tingkatan 0 sampai 359. Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna Merah, 60 adalah warna Kuning, untuk warna Hijau pada tingkatan 120, sedangkan pada 180 adalah warna Cyan. Untuk tingkat 240 merupakan warna Biru, serta 300 adalah warna Magenta.

Saturation/Chroma adalah tingkatan warna berdasarkan ketajamannya berfungsi untuk mendefinisikan warna suatu objek cenderung murni atau cenderung kotor (gray). Saturation mengikuti persentase yang berkisar dari 0% sampai 100% sebagai warna paling tajam.

Brightness adalah tingkatan warna berdasarkan pencampuran dengan unsure warna Putih sebagai unsure warna yang memunculkan kesan warna terang atau gelap. Nilai koreksi warna pada Brightness/Lightness berkisar antara 0 untuk warna paling gelap dan 100 untuk warna paling terang.

Untuk model warna HSB ini biasanya digunakan pada saat sang desainer ingin memodifikasi warna dari warna asli image . dalam memodifikasi warna bisa menggunakan program photoshop atau yang lain, akan tetapi hati-hati, sebab warna hasil modifikasi kadang yang tampak dimonitor akan lain dengan hasil cetakan. Atau dalam proses film untuk warna yang mengandung raster tipis akan bermasalah, jadi sesuaikan dengan kemampuan imagesetter. Pada program Photoshop, Hue/Saturation/Lightness biasa dipakai untuk membuat efek gambar menjadi satu warna.

Masih banyak lagi model warna yang dikenal dalam dunia pewarnaan, tetapi yang biasa dipakai dalam dunia Reproduksi Grafika adalah model warna RGB, CMYK dan HSB/HSL. Tetapi tidak menutup kamungkinan untuk kasus-kasus tertentu seorang desainer grafis, operator cetak atau artworker yang lain menggunakan model warna selain yang tiga diatas. Udah… akhirnya selesai juga tulisan mengenai model warna, semoga yang sedikit ini bermanfaat, kritik dan saran bisa ke blogku, atau kesini, bisa juga kesitu, …….. matur nuwun.